HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT The Relationship Between Therapeutic Communication and Family Patient’ Anxiety in The Intensive Care Unit

Authors

  • Kun Ika Nur Rahayu Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kadiri

DOI:

https://doi.org/10.32700/jnc.v1i1.5

Keywords:

Kecemasan, Keluarga Pasien, Komunikasi Terapeutik

Abstract

Banyak faktor penyebab terjadinya kecemasan dalam diri pasien dan keluarganya selama dirawat di ruang ICU. Salah satunya faktor komunikasi terapeutik perawat. Komunikasi terapeutik dilakukan dengan tujuan membantu pasien dan keluarganya mengurangi beban perasaan dan pikiran serta dapat mengambil tindakan yang efektif. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa hubungan antara komunikasi terapeutik dengan tingkat kecemasan keluarga pasien di Ruang Intensive Care Unit RSUD Pare Kab Kediri tahun 2013. Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua keluarga pasien di Ruang Intensive Care Unit RSUD Pare Kab Kediri dengan jumlah sampelnya 30 orang yang dipilih dengan teknik quota sampling. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini komunikasi terapeutik telah diberikan perawat dengan baik, yaitu sebanyak 29 (96,7 %) responden dan hanya 1 (3,3 %) responden yang merasa komunikasi terapeutik diberikan dengan cukup. Dari tingkat kecemasan keluarga diketahui 10 (33,3 %) keluarga mengalami kecemasan ringan dan berat (panic). Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistik Rank Spearman dengan nilai signifikan sebesar 0,233 yang berarti lebih besar dari pada α (0,05), artinya tidak ada hubungan antara komunikasi terapeutik dengan tingkat kecemasan keluarga pasien di Ruang Intensive Care Unit RSUD Pare Kab Kediri tahun 2013.

References

Arikunto, Suharmi (2002). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan

Praktik. Edisi Revisi V. Jakarta : Rineka Cipta.

Effendy, N. (1998). Dasar-Dasar Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC.

Friedman, Marilyn M. (1998).Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC.

Harmoko, Yunus. (2007). Info Buat Semua : Skoring Kecemasan Dapat Ditentukan dengan Gejala yang Ada dengan Menggunakan Hamilton Anxiety Rating Scale. [Internet]. Bersumber dari : <http://yunus6500.blogspot.com/>. [Diakses tanggal 8 Agustus 2009].

Hudak dan Gallo. (1997). Keperawatan Kritis Pendekatan Holistik. Volume I Edisi VI, Jakarta : EGC.

Keliat, Budi Anna. (1992). Hubungan Terapeutik Perawat-Klien. Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Notoatmodjo, Soekidjo. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Nurjannah, I. (2001). Hubungan Terapeutik Perawat Dan Klien. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran UGM. Yogyakarta.

Nursalam dan Pariani, Siti. (2001). Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta : CV Sagung Seto.

Purwanto, H. (1994). Komunikasi untuk Perawat. Editor : Ni Luh Gede Yasmin Asih. EGC Jakarta.

Ropi, Herwiyah. (2005). Profesionalisme Perawat dalam Praktek Keperawatan. Majalah Keperawatan. Vol. 6. Nomor XI.

Stuart and Sunden .(1999). Principles and Practice of Nursing Psychiatric. 5th edition. Mosby Year Book. St. Louis Philadelphia.

Stuart and Sunden. (1998). Buku Saku Keperawatan Jiwa. edisi 3 (alih bahasa). Jakarta : EGC.

Sugiono, (2002). Statistika Untuk Penelitan. CV. Alfabeta. Bandung.

Suryani.( 2005). Komunikasi Terapeutik : Teori dan Praktik. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Published

23-03-2017

Issue

Section

Artikel