SEKSUALITAS PADA WANITA SETELAH TOTAL ABDOMINAL HISTEREKTOMI (TAH) (The Sexuality of Women After Total Abdominal Histerektomy (TAH)

Authors

  • Barkah Wulandari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
  • Irwan Taufiqur Rachman Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
  • Wenny Artanty Nisman Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.32700/jnc.v1i1.9

Keywords:

seksualitas, total abdominal histerektomi, fungsi seksual, kepuasan seksual

Abstract

Total Abdominal Histerektomi merupakan tindakan pengangkatan uterus dan serviks, hal tersebut secara tidak langsung mempengaruhi seksualitas wanita setelah TAH, Keluhan yang sering dirasakan pada wanita setelah TAH adalah keringnya vagina, berkurangnya hasrat seksual, anorgasmia dan berkurangnya kepuasan seksual. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran seksualitas pada wanita setelah menjalani tindakan TAH. Hal ini termasuk untuk mengetahui fungsi seksual dan kepuasan seksual setelah TAH. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Tahap 1 menggunakan kuantitatif deskriptif. Tahap kedua metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Sampel penelitian berjumlah 14 responden dari pasien post TAH atas indikasi benign dari RSUP Dr Sardjito Yogyakarta dan wawancara mendalam dilakukan terhadap 5 responden yang merupakan sampel kualitatif. Terdapat gambaran peningkatan seksualitas pada wanita setelah TAH. Hal ini dikarenakan sebelum TAH merasakan gangguan aktivitas seksual. Mayoritas fungsi seksual wanita setelah TAH dikategorikan dalam fungsi seksual baik. Terdapat gambaran peningkatan kepuasan seksual pada wanita setelah  menjalani TAH. Hal tersebut berhubungan dengan hilangnya keluhan utama, hilangnya kecemasan terhadap penyakit dan sikap serta perhatian pasangan

References

Bayram, Guliz Onat & Sahin, Nevin Hotun. 2008. Hysterectomy’Psychosexual Effect in Turkish Women. Sex Disabil. 26: 149-158

Berek, Jonathan S. Berek & Novak's Gynecology, 14th Edition. 2007. Lippincott Williams & Wilkins; hal 521

Domoney, C. L. & Studd, J. W. W. 2002. Hysterectomy and sexuality. In vaginal hysterectomy. London: Isis Medical Media.

Fram, K. M., Saleh, S. S. & Sumrein, I. A. 2013. Sexuality after hysterectomy at University of Jordan Hospital: a teaching hospital experience. Arch Gynecol Obstet. 287: 703-708.

Greimel, E. R., Winter, R., Kapp, K. S. & Haas, J. 2009. Quality of life and sexual functioning after cervical cancer treatment: a long term follow up study. psycho-oncology. 18: 476-482.

McPherson et al. Psychosexual health 5 years after hysterectomy:population-based comparison with endometrial ablation for dysfunctional uterine bleeding. Blackwell Publishing Ltd 2005 Health Expectations, 8, pp.234–243

Nicolosi et al (2004). Sexual Behavior And Sexual Dysfunctions After Age 40: The Global Study Of Sexual Attitudes and Behaviors. Urology 64 (5), 991-997

Perz, J., Ussher, J. M. & Gilbert, E. 2013. Constructions of sex and intimacy after cancer: Q methodology study of people with cancer, their partners, and health professionals. BMC Cancer.13.

Roussis et al. Sexual response in the patient after hysterectomy: Total abdominal versus supracervical versus vaginal procedure. American Journal of Obstetrics and Gynecology (2004) 190, 1427-8

J. R. Howard, S. O’Neill and C. Travers. Factors affecting sexuality in older Australian women: sexual interest, sexual arousal, relationships and sexual distress in older Australian women. CLIMACTERIC 2006;9:355–367

Wallach, E. E. & Eisenberg, E. 2003. Hysterectomy: Exploring your options, United States, The Johns Hopkins University Press: 155-169.

Varma, G. S., Oguzhanoglu, N. K., F.Karadag & Ozdel, O. 2011. The effect of hysterectomy and/or oophorectomy on sexual satisfaction. climacteric. 14: 275-281.

Virtanen H, Makinen J, Tenho T, Kiilholma P, Pitkanen Y, Hirvonen T. Effects of abdominal hysterectomy on urinary and sexual symptoms. Br J Urol 1993;72(6): 868–72

Vomvolaki et al. The effect of hysterectomy on sexuality and psychological changes. The European Journal of Contraception and Reproductive Health Care March 2006;11(1):23–2

Published

04-04-2017

Issue

Section

Artikel